Seperti yang kita ketahui dan memang sudah menjadi anggapan semua pihak, bahwa Aremania adalah salah satu supporter terbaik, terkreatif, teratraktif dan ter ter lainnya (asal jangan besar kepala aja nantinya……hahahahaha). Akan tetapi Aremania juga bukan merupakan sesuatu yang tanpa cela, Aremania juga merupakan sekumpulan para penikmat bola yang dengan jiwa dan raganya selalu dan akan always mendukung Arema dimanapun berada yang terdiri dari banyak segmen dan macam karakter yang bersatu di dalam satu Aremania. Sehingga terkadang bukan hanya sifat kebaikan yang akan selalu muncul disitu, akan tetapi keburukan juga sering terjadi dalam tubuh Aremania itu sendiri. Kita juga jangan munafik dengan kejadian di Stadion Barawijaya Kediri, dimana Nawak2 Aremania membakar dan merusak banyak sarana dan prasarana disana. Meski dengan berbagai alasan yang mungkin kita anggap sebagai pembenaran, akan tetapi sudah barang tentu dari pihak lain juga akan menyanyangkan kejadian ini. OK, biar saja hal ini terjadi, karena memang sudah terlanjur.
Sekarang yang ingin bahas adalah bagaimana dengan tindakan kita sebagai Aremania untuk selalu menjadi lebih baik, itu saja. Dan demi hal ini adalah bukan hal yang diharamkan untuk meniru apa yang dilakukan oleh seteru abadi kita, oyi kan?
Sebenarnya yang lebih penting bukanlah seperti judul yang ayas sampaikan di atas, akan tetapi adalah bagaimana caranya nyanyian-nyanyian yang bersifat rasis tidak lagi berkumandang di Stadion Kanjuruhan, bagaimana caranya para kaum mbrowoters tidak ada lagi kala Arema bertanding di Kanjuruhan, bagaimana caranya laga home Arema akan selalu penuh oleh para Aremania, dan bagaimana-bagaimana yang lain itu akan terwujud. Oyi kan?
Sekali lagi, Aremania bukan melulu ingin menjadi yang terbaik, akan tetapi lebih baik dari yang kemarin itu lebih baik.
Salam Satoe Jiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar